Qulhadzihi sabiilii ad'uu ilallahi 'ala bashiiratin anaa wamaniittaba'anii wasubhaanallahi wamaa anaa minal musyrikiin (a); Katakanlah ( Muhammad ), "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik ." Bacakan ―QS. Yusuf [12]: 108 Daftar isi
Terdapatempat pendapat tentang turunnya surat Yusuf . REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Surat Yusuf, yang terdiri dari 111 ayat, memiliki beberapa riwayat mengapa surat tersebut diturunkan Allah SWT (asbabun nuzul). Setidaknya ada empat pendapat ulama yang menyampaikan tentang alasan diturunkannya Surat ke-12 Alquran itu.
Dalamriwayat 'Isa bin Yunus: "Sesungguhnya itu adalah syirik, tidakkah kamu perhatikan apa yang dikatakan Luqman?" Secara zhahir, ayat yang ada dalam surat Luqman sudah diketahui mereka, oleh sebab itulah dia mengingatkan mereka akan surat tersebut. Dan mungkin pula turunnya pda saat itu, lalu dia bacakan kepada mereka serta mengingatkan mereka.
2 Asbabun Nuzul Al-Wahidi, jilid 1 halaman 438. Pendapat yang kedua Ayat ini turun di Mekkah sebelum hijrah. Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Jabir Al-Anshari, ia berkata: Jika Rasulullah saw akan keluar rumah datanglah Abu Thalib untuk mendampingi dan menjaganya. Sehingga turunlah ayat Wallahu yashika minannas.
SuratYusuf Ayat 108 | ayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". Quran Doa Cerita Hikmah Tilawah Per Ayat Mushaf Madina
108 Pada hari kiamat itu seluruh manusia bergerak mengikuti penyeru yang menggiring mereka ke satu arah dengan lurus, tidak berbelok-belok; semua begitu tenang dan khusyuk, dan merendahlah semua suara yang mengagungkan dan memohon kepada tuhan yang maha pemurah, maka pada saat itu kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja. 109.
DPt3v8. Terdapat empat pendapat tentang turunnya surat Yusuf. Surat Yusuf JAKARTA – Surat Yusuf, yang terdiri dari 111 ayat, memiliki beberapa riwayat mengapa surat tersebut diturunkan Allah SWT asbabun nuzul. Setidaknya ada empat pendapat ulama yang menyampaikan tentang alasan diturunkannya Surat ke-12 Alquran itu. Dalam pendapat pertama, pada awalnya sebagian ulama percaya surat Yusuf diturunkan tanpa alasan. Sebab, menurut pendapat mereka, sebagian besar narasi yang menjelaskan tentang alasan turunnya Surat Yusuf tidak valid. Mereka yang tergolong dalam pendapat pertama ini meyakini, surat Yusuf memiliki alasan khusus terkait turunnya wahyu tersebut. Hal ini merujuk pada konteks di mana ada dua penanya yang kemudian dijawab melalui surat Yusuf. Hal itu sebagaimana dalam surat Yusuf ayat 7, Allah SWT berfirman لَقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِلسَّائِلِينَ "Sungguh, dalam kisah Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang bertanya." Meski kemunculan ayat tersebut tidak menunjukkan bahwa surat tersebut diturunkan karena alasan tertentu, ayat tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi mereka yang bertanya tentang kondisi bangsa-bangsa sebelumnya dan alam semesta. Pendapat kedua, menyebutkan... BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَّكُفْرًا وَّتَفْرِيْقًاۢ بَيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ مِنْ قَبْلُ ۗوَلَيَحْلِفُنَّ اِنْ اَرَدْنَآ اِلَّا الْحُسْنٰىۗ وَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ ١٠٧ لَا تَقُمْ فِيْهِ اَبَدًاۗ لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى مِنْ اَوَّلِ يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِۗ فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ ١٠٨ 107. Di antara orang-orang munafik itu ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana pada orang-orang yang beriman, menyebabkan kekufuran, memecah belah di antara orang-orang mukmin, dan menunggu kedatangan orang-orang yang sebelumnya telah memerangi Allah dan Mereka dengan pasti bersumpah, “Kami hanya menghendaki kebaikan.” Allah bersaksi bahwa sesungguhnya mereka itu benar-benar pendusta dalam sumpahnya. 108. Janganlah engkau melaksanakan salat di dalamnya masjid itu selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama lebih berhak engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang gemar membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri. 333 Yang dimaksud dengan orang yang sebelumnya telah memerangi Allah Swt. dan Rasul-Nya adalah seorang pendeta Nasrani bernama Abu Amir yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya dari Syam untuk melaksanakan salat di masjid yang mereka dirikan, serta membawa tentara Romawi yang akan memerangi kaum muslim. Akan tetapi, Abu Amir ini tidak jadi datang karena ia mati di Syam. Masjid yang didirikan kaum munafik itu dirobohkan atas perintah Rasulullah saw. berdasarkan wahyu yang diterimanya setelah kembali dari Perang Tabuk. Asbabun Nuzul Surat At-Taubah Ayat 107-108 Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Ibnu Ishaq bahwa Ibnu Syihab az-Zuhri menyebutkan dari Ibnu Ukaimah al-Laitsi dari keponakan Abu Ruhm al-Ghifari bahwa ia mendengar Abu Ruhm-salah seorang yang ikut berbaiat di bawah pohon mengatakan, “Orang-orang yang membangun Masjid adh-Dhirar mendatangi Rasulullah tatkala beliau bersiap-siap berangkat ke Tabuk. Kata mereka, Wahai Rasulullah, kami telah membangun sebuah masjid bagi orang-orang yang sakit dan miskin serta tempat bernaung pada malam yang dingin dan hujan. Kami ingin Anda mengunjungi kami dan menunaikan shalat di sana.’ Beliau menyahut, Aku sedang bersiap hendak pergi. Setelah kami pulang, insya Allah kami akan mendatangi kalian dan shalat di sana.’ Ketika beliau pulang, beliau berhenti di Dzi Awaan, yang tidak jauh lagi dari Madinah. Lalu Allah menurunkan ayat tentang masjid itu, Dan di antara orang-orang munafik itu ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana pada orang-orang yang beriman,”hingga akhir kisahnya. Kemudian beliau memanggil Malik ibnud-Dukhsyun dan Ma’n bin Adi atau saudaranya yang bernama Ashim bin Adi, lalu bersabda,”Pergilah kalian ke masjid yang penghuninya zalim itu. Hancurkan dan bakar masjid itu. “Maka, mereka berdua melakukan perintah beliau.” Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari aI-Aufi dari Ibnu Abbas bahwa ketika Rasulullah membangun masjid Quba’, sejumlah orang Anshardi antaranya Yakhdaj-pergi membangun masjid an-Nifaaq kemunafikan. Rasulullah kemudian bersabda kepada Yakhdaj,-“Celaka kamu! Kamu tidak lain menginginkan apa yang aku lihat!” Ia menjawab, “Wahai Rasulullah, saya hanya menginginkan kebaikan!” Maka Allah menurunkan ayat ini. lbnu Mardawaih meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas bahwa sejumlah orang Anshar membangun sebuah masjid, lalu Abu Amir berkata kepada mereka, “Bangunlah masjid kalian, lalu siapkan pasukan dan senjata semampu kalian. Aku akan pergi ke Kaisar Romawi lalu membawa pasukan dan kita akan mengusir Muhammad dan sahabat-sahabatnya.” Setelah mereka selesai membangun masjid mereka, mereka pun menghadap Rasulullah dan berkata kepada beliau, “Kami telah selesai membangun masjid kami. Kami ingin Anda shalat di sana.” Maka Allah menurunkan firman-Nya pada ayat 108, “Janganlah engkau melaksanakan shalat dalam masjid itu…” Al-Wahidi meriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash bahwa orang-orang munafik mengajukan masjid yang mereka bangun untuk menandingi masjid Quba’ kepada Abu Amir ar-Rahib, yang mereka tunggu jika ia datang untuk menjadi imam mereka di sana. Ketika mereka telah selesai membangunnya, mereka mendatangi Rasulullah dan berkata, “Kami telah membangun sebuah masjid. Harap Anda shalat di sana!” Maka turunlah ayat 108, “Janganlah engkau melaksanakan shalat dalam masjid itu …” At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ayat ini turun tentang jamaah Masjid Quba’, “…Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih..” at-Taubah 108 Abu Hurairah berkata, “Mereka bersuci dengan air, maka turunlah ayat ini mengenai mereka.” Umar bin Syibah meriwayatkan dalam Akhbaarul Madiinah melalui al-Walid bin Abi Sandar al-Aslami dan Yahya bin Sahl al-Anshari dari ayahnya bahwa ayat ini turun tentang jamaah Masjid Quba”; mereka dahulu biasanya mencuci anus mereka setelah buang air besar, “. . . Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri.. .” at-Taubah 108 Ibnu Jarir meriwayatkan dari Atha bahwa sekelompok orang dari jamaah masjid Quba’ menciptakan cara berwudhu dengan air. Maka turunlah ayat tentang mereka, ..Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih.” at-Taubah 108 Asbabun Nuzul Surat Lain Asbabun nuzul selain surat At-Taubah Ayat 107-108 ada di daftar asbabun nuzul surat. Post Views 95
Merdeka > Al-Qur’an Digital Daftar Surat قُلْ هٰذِهٖ سَبِيْلِيْٓ اَدْعُوْٓا اِلَى اللّٰهِ ۗعَلٰى بَصِيْرَةٍ اَنَا۠ وَمَنِ اتَّبَعَنِيْ ۗوَسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ 108. Katakanlah Muhammad, “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.” Share Copy Copy Ayat 107 QS. Yusuf Ayat 109
Sudut Hukum Asbab al-Nuzul Surat Yusuf Asbabun nuzul adalah salah satu ilmu yang harus dipelajari bagi seseorang yang ingin menafsuirkan al-Qur’an. Pemahaman terhadapnya merupakan sebuah kemestian, agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. pemahaman terhadap ilmu ini juga akan memperkaya penafsiran dalam menggali mukjizat-mukjizat al-Qur’an. Ibnu Daqiq al-Ied berkata, “Keterangan tentang sebab turunnya ayat merupakan jalan kuat untuk memahami makna-makna al-Qur’an”. Ibnu Taimiyah menambahkan, “Pengetahuan terhadap sebab turunnya ayat menjadikan seseorang dapat memahami kandungan ayat tersebut. Dengan begitu, seseorang dapat mengetahui akibat dari sebab tersebut”. Beberapa ulama dari kalangan salaf, tidak jarang mengalami kesulitan dalam memahami makna-makna ayat al-Qur’an. Namun ketika mereka mengetahui sebab turunnya ayat tersebut, sirnalah kesulitan yang menghalangi pemahaman mereka”.[1] Surat Yusuf turun setelah surat Hud, dalam masa-masa sulit dan situasi saat itu serupa dengan situasi saat turunnya surat Yunus, yakni sangat kritis, khususnya terkait setelah peristiwa isra’ dan mi’raj dimana banyak orang meragukan pengalaman beliau tersebut, dan ada pula sebagian umat yang lemah imannya menjadi murtad.[2] Disisi lain, saat itu Nabi sedang dirundung duka atas kematian dua orang yang dicintainya, yakni istri beliau, sayyidah Khadijah dan paman beliau Abu Tahlib baru saja wafat. Atas kesedihan yang Nabi dan umat muslim alami saat itu, maka kemudian masa itu dikenal sebagai Am al hazn. Pada waktu Rasulullah bersama umat muslim lainnya mengalami kesedihan, Allah mewahyukan cerita tentang Nabi Yusuf ibn Ishaq ibn Ibrahim. Cerita itu menerangkan bahwa Nabi Yusuf juga pernah merasakan kesedihan, mengalami ujian dan cobaan. Berbagai ujian dan cobaan dihadapi Nabi Yusuf dengan penuh kesabaran, dan dicelah-celah kesempatan ia terus mendakwahkan Islam. sampai pada akhirnya kisah Nabi Yusuf sampai pada tujuannya dan bertemu kembali dengan orang tuanya serta takwil mimpi yang menjadi nyata. Oleh karena itu tidaklah heran bila surat ini turun pada masa sedih dan masa sulit Rasulullah. Tujuannya adalah untuk menghibur, menyenangkan dan menenangkan hati yang terisolir, berduka, terusir dan menderita. Dan itulah isyarat berlakunya sunnatullah, bahwa suatu ujian dan cobaan apabila dihadapi dengan kesabaran maka pastilah akan ditemukan jalan keluar, hingga terwujudnya kegembiraan dan kebahagiaan. [1] Jalaluddin as-Suyuthi, Asbabun Nuzul; Sebab Turunnya Ayat al-Qur’an, terj. Tim Abdul hayyie, Cet. III, Jakarta; Gema Insani, 2009, hlm. 9. [2] M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, …, hlm. 4.
/ Publikasi Selasa, 5 Maret 2013 0647 Ayat 3, yaitu firman Allah ta’ala, “Kami menceritakan kepadamu Muhammad kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.“ Yusuf 3 Sebab Turunnya Ayat Al-Hakim dan lain-lain meriwayatkan dari Sa’ad bin Abil Waqqash bahwa Al-Qur’an diturunkan kepada mereka, dan mereka mengatakan, ”Wahai Rasulullah, bagaimana kalau Anda bercerita kepada kami?” Maka turunlah ayat, “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik…” az-Zumar 23 249 Ibnu Abi Hatim menambahkan bahwa mereka lalu mengatakan, “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau Anda beri kami nasihat?” Maka Allah menurunkan ayat, “Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah…” al-Hadiid 16 Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa mereka mengatakan, “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau Anda bercerita kepada kami?” Maka turunlah ayat, “Kami menceritakan kepadamu Muhammad kisah yang paling baik…” Ibnu Mardawaih meriwayatkan hal senada dari Ibnu Mas’ud. 250 248. Ibnu Katsir menulis 2/612, “Ia surah Makkiyyah.” Al-Qurthubi menulis 4/3439, “Ia surah Makkiyyah seluruhnya.” Sedang Qatadah dan Ibnu Abbas mengatakan, “Kecuali empat ayat.” 249. Shahih. Diriwayatkan oleh al-Hakim 2/345, dengan mengatakan, “Sanadnya shahih.” Hal ini disepakati oleh adz-Dzahabi. Juga disebutkan oleh Ibnu Jarir 12/90 dan al-Wahidi 250. Al-Qurthubi menulis 4/3439, “Diriwayatkan bahwa orang-orang Yahudi bertanya kepada Rasulullah tentang kisah Yusuf, maka turunlah surah ini.” Sumber Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie Gema Insani, hlm. 315-316. Post Views 1,639 Terakhir diperbaru Selasa, 5 Maret 2013 0647, Dunia Islam
asbabun nuzul surat yusuf ayat 108